Pengalaman, tanya kenapa.
Ceritanya sekitar setengah tahun yang lalu, waktu itu saya sedang mengikuti sebuah mentoring lanjutan yang diadakan oleh Fakultas Sastra. Ada semacam pengajian rutin, setiap kamis jam empat, kalau tidak lupa. Waktu itu seperti biasa, semua anggota telah berkumpul dan pengajian pun siap untuk dimulai. Seperti yang dilaksanakan dalam setiap mentoring sebelumnya, harus ada orang yang membuka dan menutup acara pengajian tersebut. Kami sudah berkomitmen untuk bergantian satu sama lain di setiap pertemuan. Ketika saya yang dipilih oleh mentor saya, Kang Dzikri namanya, saya dengan bingung menjawab "Saya belum siap, kang, yang lain saja dulu yang sudah berpengalaman". Memang, itu pertama kali saya ikut mentoring lanjutan itu. Kemudian Kang Dzikri pun hanya tersenyum, dia pun mulai bercerita. :Ada seorang wanita, cantik. Dia ingin dinikahi oleh orang kaya dan tampan yang sudah pernah menikah sepuluh kali". Sampai disitu dia bercerita, saya belum mengerti apa yang dia maksud. "Apakah kalian pikir, wanita tersebbut mau diajak menikah oleh pria tersebut?", dia bertanya. Sontak semuanya menjawab tidak. Baru di situ saya mulai mengerti, belim selesai dia bercerita, saya sudah tersenyum malu. Hingga akhirnya dia menyelesaikan ceritanya, "Nah, bagaimana? Lihat, tidak selamanya pengalaman itu penting. Yang lebih penting adalah niat dan kemaun kita". Sambil terus tersenyum, saya masih merasa malu karena dibungkam oleh cerita sederhana yang menjadi pelajaran tentunya.
Comments
Post a Comment